Selasa, 05 Februari 2008

Kewajiban Moral untuk mengembangkan mutu dan kualitas Kader Muhammadiyah


Tergugah akan ghiroh untuk mengembangkan potensi serta minat bakat mahasiswa secara umum. dan merealisasaikan bentuk sebuah kewajiban yang tercantum dalam Al-Qur'an untuk amar ma'ruf nahi munkar, serta berlandaskan khittah perjuangan Muhammadiyah.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menjadi tempat tumpuan dan harapan menggapai apa yang dicita-citakan. Dengan berlandaskan tekad dan moral untuk membangun jati diri pribadi, dan membangun kredibilitas nama bangsa. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah STAIDA Muhammadiyah Garut berupaya menciptakan mutu kualitas kader Muhammadiyah yang konsisten terhadap Islam, persyarikatan, dan bangsa. Sesuai dengan AD/ART yang berimplikasi kepada terwujudnya kader yang ilmiah dan religius, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah STAIDA Muhammadiyah dengan landasan yang ada berupaya merealisasikan hal-hal tersebut. Salah satunya dengan menjadi kasalitator bagi masyarakat, memberkan penyampaian informasi yang mudah-mudahan berguna, menjadi partner bagi pemerintahan.

Tentang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)




Kini ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dihitung dari kelahirannya pada tanggal 29 Syawal 1384 H bertepatan dengan tanggal 14 Maret 1964, telah berumur 40 tahun. Sebagai salah satu organisasi otonom dalam muahmmadiyah, IMM menegaskan diri sebagai organisasi kader yang memiliki peran strategis bagi keberlangsungan dan penyempurnaan gerakan Muhammadiyah. Kelahiran dan kehadirannya di pentas gerakan kepemudaan dan kemahasiswaan bukanlah suatu peristiwa kebetulan dalam sejarah, melainkan akan pentingnya kaderisasi dalam melanjutkan visi dan misi perjuangan cita-cita K.H. Ahmad Dahlan. Oleh karena itu IMM Merupakan suatu keharusan sejarah bagi perjalanan persyarikatan.

A. Pengertian dan sejarah kelahiran IMM

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah salah satu organisasi otonom Muhamadiyah yang notabene dari kaum terpelajar yaitu mahasiswa. Tujuannya adalah untuk menyiapkan kader islam yang khas dalam aspek normatif serta ideologis Muhammadiyah yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Pemikiran untuk membentuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sudah sejak tahun 1958, kemudian pada tahun 1962 diselenggarakan konggres mahasiswa Muhammadiyah di yogyakarta pada tanggal 26 Syawal 1384 H yang bertepatan dengan tanggal 14 maret 1964 M, organisasi ini (IMM) resmi berdiri. Kemudian mengadakan musyawarah nasional ke-1 di Solo pada tanggal 1 – 5 Maret 1965 dan menegaskan diri sebagai gerakan mahasiswa islam berskala nasional, yang lebih terkenal dengan Deklarai kota barat.

B. Faktor / Pengaruh Berdirinya IMM
  1. Situasi Sosio Kultural Kehidupan negara yang mengalami konflik nasional berkepanjangan dengan adanya Dekrit Persiden 5 juli 1959 serta pemberontakan G 30 S PKI, juga berbagai peristiwa di bidang ekonomi, sosial dan politik yang akhirnya menyebabkan pola pikir dan pola hidup rakyat Indonesia berubah.
  2. Situasi Kemahasiswaan Situasi kemahasiswaan pad amasa itu adlaah merupakan kondisi organisasi mahasiswa yang terkotak-kotak dalam bingkai politik sehingga orientasi gerakannya sudah tidak murni lagi (menyimpang). Latar belakang inilah yang mendorong assabiqubal awwalun IMM seperti Djasman Al-Kindi, Sudibyo Markus, R. Sholeh, M. Arif, Amin Rais dan lain-lainnya.
C. Identitas IMM

Secara histori-normatif IMM digagas dan disosialisasikan melalui peranan dan kulturisasi tiga ide dasar sebagai identitas gerakan yaitu :

1. Intelektualitas Sebagai kaum intelektual yang harus berpikir secara rasional atau ilmiah maka IMM membangun tradisi intelektual dan wacana pikiran adalah langkah yang pertama dan utama. Hal ini dilaksanakan dengan pencerahan intelektual (Intelektual enlightment) dengan modl pendekatan individualisasi (upaya mengoptimalkan potensi oleh kesadaran dan penyadaran individu).

2. Religiusitas Orang yang berilmu harus punya moralitas yang baik untuk dapat dipertanggungjawabkan pada dirinya sendiri, ornag lain, masyarakat dan tuhannya. Agar tidak bebas nilai maka intelektual itu diperkuat dan dipertajam melalui hati nuraninya dengan Quwwatul aqidah (tauhid) secara kontinyu serta terarah dengand asar tidak merugikan diri sendiri, orang lain dan masyarakat.

3. Humanitas Kebenaran melakukan aktualisasi dari keduanya diatas adlaah sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi, dengan mengokohkan dan merealisasikan di masyarakat luas dalam rangka memberikan jawaban dengan amaliah nyata, dan inilah eksistensinya (Courage to be). Dalam tatanan praktisnya IMM harus maupun berhubungan dengan segala pluralitas masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai kebajikan. Dengan tiga ide dasar kultur gerakan inilah IMM akan solid esktrabilished dan terus berkembang secara menyeluruh sesuai tujuannya.

D. Prinsip IMM

Untuk mengembangkan kedepannya yang semakin banyak tantangan, maka perlu sebuah prinsip sebagai bekal semangat (ghiroh) serta dasar atau landasan perjuangannya.

1. IMM adalah merupakan organisasi kader yang bergerak dibidang kemahasiswaan, keagamaan dan kemasyarakatan. -IMM adalah organisasi mahasiswa yang bergerak dibidang da’wah dengan ciri khas Muhammadiyah.

2. IMM adlah organisasi kader dan bukan organisasi massa untuk kepentingan kelompok tertentu.

3. Landasan berfikir dan bertindak IMM adalah Al Qur’an Assunah dan ijtihad.

4. Sebagai semboyan IMM adalah “Fastabiqul Khoirot” yaitu berlomba-lomba dalam kebajikan.

5. Motto atau jargon IMM adalah :

· Anggun dalam moral, unggul dalam intelektual.

· Rajin kuliah, aktif dalam organisasi, taat beribadah, dan sukses dalam berprestasi.

E. Struktur Kepemimpinan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

1. Dewan Pimpinan Pusat adlah jenjang kepemimpinan IMM tingkat Nasional

2. Dewan Pimpinan daerah adalah jenjang kepemimpinan IMM tingkat wilayah Muhammadiyah atau tingkat propinsi

3. Dewan Pimpinan Cabang adalah jenjang kepemimpinan IMM tingkat daerah Muhammadiyah atau tingkat Daerah Kabupaten / Kotamadya (Dati II)

4. Pimpinan Korkom adalah jenjang kepemimpinan IMM ditingkat perguruan tinggi sebagai pembantu pimpinan cabang, setelah garis koordinasinya cari cabang langsung ke Komisariat

5. Pimpinan komisariat adalah jenjang kepemimpinan IMM di tingkat fakultas atau jurusan diperguruan tinggi

F. Bentuk dan Arti Lambang

1. Bentuk Lambang

2. Arti lambang

Perisai pena : Berarti sebagai lambang orang yang menuntut ilmu, berlapis tiga

makna Iman, Islam dan Ikhsan atau Iman, Ilmu dan Alam.

Hitam : Bermakna kekuatan, ketabahan dan keadilan.

Kuning : Bermakna kekuatan, ketabahan dan keadilan

Merah : Bermakna keberanian dalam berpikir, berbuat dan bertanggung

jawab

Hijau : Bermakna kesejahteraan

Putih : Bermaka kesucian

Gambar :

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Sinar matahari : Lambang Muhammadiyah

Melati : Bermakna IMM itu sebagai kader-kader muda Muhammadiyah

(berwarna hijau dalam pitanya bertuliskan “fastabiqul khoirot”


2 komentar:

Ardcoholic mengatakan...

OOOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHH
gituy kaaaaangggg

PK IMM STAIDA Muhammadiyah Garut mengatakan...

oooooohhhhh
kirain teh pa an
thank's